EKONOMI REGIONAL
(Pendahuluan + Lokasi)
(Pendahuluan + Lokasi)
Pengertian Ekonomi Regional
Berdasarkan
penjelasan dalam perkuliahan, menurut sepemahaman saya ekonomi regional adalah
sebuah ilmu yang lingkup kajiannya mencakup dua hal utama yaitu aktivitas
ekonomi dan wilayah (karakter keruangan dan kewilayahan). Jadi dapat dismpulkan
bahwa ilmu ekonomi regional mempelajari mengenai aktivitas ekonomi meliputi
distribusi dan perkembangannya pada suatu wilayah (lokasi) tertentu .
Sedangkan
menurut Robinson Tarigan dalam bukunya berjudul Ekonomi Regional (Teori dan
Aplikasi), Ilmu Ekonomi Regional (IER) atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu
cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan
potensi satu wilayah dengan wilayah yang lain.
Dalam
ilmu ekonomi regional selalu terdapat pertanyaan:
What
(apa) =aktivitas ekonomi
Where
(di mana) = pada lokasi tertentu
Why
(mengapa) dan So what (lalu
bagaimana) = pembatas berkompetisi dan tantangan perekonomian
3 Fondasi utama dalam Ekonomi
regional :
a) Keuntungan
sumberdaya alam
Suatu
wilayah pasti mempunyai sumberdaya, misalnya sumberdaya manusia, sumberdaya
alam, maupun sumberdaya buatan. Sumberdaya tersebut merupakan suatu modal utama
yang dapat meningkatkan perekonomian apabila dikelola secara baik.
b) Konsentrasi
ekonomi
Konsentrasi
ekonomi sangat menentukan bagaimana suatu wilayah dapat berkembang pesat,
sebagai contohnya adalah di Jakarta. Segala kegiatan ekonomi terpusat di sana
sehingga perkembangan ekonominya pun sangat tinggi.
c) Biaya
transport dan komunikasi
Biaya
transport dan komunikasi sangat menentukan suatu aktivitas ekonomi pada suatu
wilayah. Apabila akses untuk transportasi dan komunikasinya sulit maka
kemungkinan aktivitas ekonomi kurang bisa berjalan dengan baik.
Pengertian Lokasi
Teori
lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi
geografis dari sumber-sumber yang langka, serta hubungannya dengan atau
pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi
maupun sosial. (Robinson Tarigan, 2005 dalam buku Ekonomi Regional).
Teori
Lokasi adalah suatu ilmu yang mengkhususkan analisanya pada penggunaan konsep
space dalam analisa sosial-ekonomi. Teori lokasi seringk dikatakan sebagai
pondasi dan bagian yang tidak terpisahkan dalam analisa ekonomi regional.
Peranan teori lokasi dalam ilmu ekonomi regional sama halnya dengan teori mikro
dan makro pada analisa tradisional. Dengan demikian analisa ekonomi regional
tidak dapat dilakukan tanpa peralatan teori lokasi. (Emilia imelia, 2006 dalam
modul Ekonomi Regional.
7 aspek utama yang membentuk suatu
lokasi yaitu proximity, karakter, penyebaran, konsentrasi,
alternatif, choice, dan pola keruangan.
Dalam
pemilihan lokasi, perlu dipertimbangkan beberapa hal,
yaitu:
·
Lokasinya harus baik
·
Lokasinya harus bagus bagus
(Lokasi
yang baik belum tentu bagus, demikian juga, lokasi yang bagus belum tentu baik)
·
Lokasinya memuaskan
·
Lokasi yang benar-benar disukai
·
Pertimbangan-pertimbangan lain
Misalnya
dalam hal ingin membeli rumah, pertimbangan yang perlu diambil adalah kualitas,
kedekatan dengan sarana dan prasarana, serta kondisi lingkungan yang baik.
Faktor-faktor lokasi
:
Konsep
barang dalam ekonomi sangat kuat, berkaitan dengan 2 hal yaitu supply dan
demand. Kedua hal tersebut yang kemudian ditransformasikan ke dalam bentuk
region
Input-Output-Media
Local input dan output (nontransferable)
:
cara agar terus berkembang adalah dengan adanya transferable input dan output.
Transferable input dan otput :
Biasanya
berupa material, bahan bakar, informasi, dan beberapa jenis pelayanan
**Istilah
Invisiblehand
berarti dalam satu mekanisme pasar orang punya preferensi lokasi. Apabila
lokasi dikembalikan lagi ke pasar pasti ada yang tidak imbang sehingga perlu
adanya intervensi dari pihak tertentu.
Ø 4 faktor lokasi (Hoover dan
Giarratani, 1984)
1. Penawaran
Lokal
Contoh : gunung karst (sumber tambang) ,
jadi bukan gunungnya yang dipindah melainkan pengusaha yang mendekat dan
membuat pabrik di dekat sumber tambang.
2. Permintaan
lokal (terkait tenaga kerja)
Contoh : orang akan memilih bekerja di
lokasi yang dekat dengan rumah, dan tidak perlu biaya transport
3. Penawaran
yang dapat diangkut
4. Permintaan
dari luar
Biasanya berupa tenaga kerja/pasar
Referensi
:
Imelia,Emilia. 2006. Modul Ekonomi
Regional. “blog.umy.ac.id/ghea/files/2011/12/ekonomi-
regional.pdf” ( diakses pada hari Sabtu, 22 September pukul 13.00 WIB).
Tarigan,
Robinson. 2005. Ekonomi Regional, Teori
dan Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Widiyanto,Dodi.2012.Materi Kuliah Ekonomi Regional.Yogyakarta:Universitas
Gadjah Mada.