Selasa, 04 Desember 2012

Contoh Paper : by Ninda 

BUS MAXX ALMERE,BELANDA VERSUS BUS TRANS JAKARTA, INDONESIA : BELAJAR KESUKSESAN NEGARA BELANDA DALAM MENGELOLA INFRASTRUKTUR TRANSORTASI UMUM PERKOTAAN 


PENDAHULUAN
            Kota Jakarta merupakan kota megapolitan dengan penduduk lebih dari 10.000 jiwa. Hampir seluruh penduduk kota tersebut pasti membutuhkan suatu sarana transportasi yang mampu mengakomodasi mobilitas mereka dalam kehidupan sehari-hari. Kota Jakarta memang sudah mempunyai angkutan umum berupa taksi, angkot dan bus kota. Akan tetapi angkutan umum tersebut dirasa belum memberikan fasilitas yang nyaman dan aman bagi para penggunanya. Oleh karena itu banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi karena dirasa lebih efisien dan lebih aman. Akibatnya, kemacetan pun tak terhindarkan. Kondisi ini semakin memperparah keadaan transportasi di Jakarta. Kegiatan transportasi menjadi tidak nyaman dan kurang efisien waktu. Pemerintah kota pun memberikan solusi berupa pengoperasian Bus Transjakarta yang telah mulai beroperasi sejak tahun 2004. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, bus ini dirasa kurang dapat mengakomodasi kepentingan para penumpang. Bus Transjakarta yang sedianya diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta, malah dirasa semakin memperparah kemacetan di Jakarta karena jalurnya yang mengambil alih jalur umum. Selain itu, sarana transportasi umum tersebut dirasa kurang aman dan membahayakan pengguna jalan maupun masyarakat karena sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang akhirnya menimbulkan korban jiwa.
            Berbeda dengan kondisi di Jakarta, kondisi tranportasi umum di kota Almere, Belanda sudah sangat baik. Masyarakat merasa nyaman dalam menggunakan sarana transportasi bus umum yang bernama The Maxx City Bus (bus kota Maxx). Transportasi bus menjadi pilihan utama selain berjalan kaki dan bersepeda. Paper ini merupakan studi perbandingan infrastruktur transportasi utamanya bus dengan sistem Bus Rapid Transit di negara Belanda yang infrastruktur transportasinya sudah baik dan di negara Indonesia yang infrastruktur transportasinya masih kurang baik. Selain itu juga akan dipaparkan mengenai kunci-kunci kesuksesan negara Belanda dalam mengelola infrastruktur Bus Rapid Transit sehingga dapat digunakan sebagai pembelajaran dalam mewujudkan pengelolaan infrastruktur transportasi umum yang baik untuk kota-kota di Indonesia, terutama Jakarta yang menjadi obyek kajian dalam tulisan ini.
PEMBAHASAN
Kondisi infrastruktur Bus Trans Jakarta
Sistem Transjakarta Busway terdiri dari sarana dan prasarana yang memadai, sistem operasi dan pengendalian bus yang efektif, sistem tiket yang terkomputerisasi, sistem pengamanan yang handal dan petugas yang terlatih. Mulai dari perencanaan,
pembangunan dan pengelolaan sistem Transjakarta disediakan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta, sementara kegiatan operasional bus, operasional tiket dan kegiatan penunjang lainnya dilaksanakan bekerjasama dengan pihak operator. (www.transjakarta.co.id, 2012).
Setelah beroperasi selama 6 tahun, pada Januari 2010, menurut survey dan pantauan Institut Studi Transportasi (Instran), pelayanan bus Transjakarta justru semakin buruk atau berjalan mundur. Beberapa indikator menurunnya pelayanan, yakni jarak kedatangan antar bus yang semakin lama, jalur bus tidak steril, waktu tempuh tidak terjamin, banyak halte kotor dan dipenuhi PKL, lambannya masalah ticketing koridor IV-VIII sehingga menyebabkan antrian calon penumpang serta tersendatnya pasokan bahan bakar gas (www.news.okezone.com, 2010).  Permasalahan-permasalahan tersebut menjadikan penumpang merasa kurang percaya dalam menggunakan jasa bus Transjakarta. Fluktuasi jumlah penumpang juga sering terjadi dan hal tersebut merupakan indikator kekurangpuasan pelanggan terhadap sarana transportasi umum ini.
Kondisi Infrastruktur Bus Maxx Almere di Belanda
            Infrastrukstur bus Maxx Almere dikelola oleh perusahaan bernama Connexxion yang merupakan perusahaan terbesar yang mengelola transportasi umum di Belanda.Di kota Almere terdapat 10 jalur yang digunakan untuk mengangkut penumpang. Di tiap jalur terdapat halte-halte sebagai tempat pemberhentan bus. Halte-halte ini dirancang dengan sederhana dan tanpa menggunakan biaya yang mahal. Di halte tersebut terdapat informasi jadwal kedatangan dan jalur bus. Jadwal kedatangan bus di tiap halte hampir selalu tepat waktu sehingga membuat penumpang merasa nyaman. Semua stasiun di Belanda terkoneksi dengan halte bus,sehingga pengguna jasa kereta api tidak perlu repot untuk menyewa taksi dengan harga mahal. Bus langsung terkoneksi dari setiap pintu keluar stasiun menuju tempat tujuan yang diinginkan. Bus di Belanda memiliki nomor masing-masing dengan tujuan yang berbeda setiap nomornya. sehingga pengguna bus diharapkan sudah mengetahui nomer bus yang akan mengantar mereka ke tempat tujuan dan tempat pemberhentian bus di halte masing-masing.
Kekurangan dan keunggulan angkutan bus di Jakarta dan di Almere
            Bus Transjakarta merupakan sebuah realisasi daris sistem Bus Rapid Transit, yang memiliki keunggulan yaitu cepat, nyaman, aman dan terjadwal. Bus ini mempunyai jalur tersendiri yang berbeda dengan jalur kendaraan lain sehingga menjamin penumpang terbebas dari kemacetan. Selain itu bus Transjakarta memiliki halte-halte yang berfungsi sebagai tempat pemberhentian sehingga bus ini tidak berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
            Akan tetapi dibalik keunggulan tersebut, transportasi ini memiliki tak sedikit kekurangaan,diantaranya kurangnya bus-bus pengumpan (feeder) yang membantu melayani Transjakarta. Beberapa jembatan penyeberangan yang dibangun bagi penumpang Transjakarta secara berkala mengalami kerusakan, contohnya lantai jembatan yang berlubang serta tangga yang lantainya telah rusak. Halte-halte yang ada belum menyediakan sarana ventilasi udara yang layak sehingga membuat ruangan menjadi pengap ketika terdapat banyak orang yang mengantri. Pada jam-jam sibuk, jumlah armada yang tersedia belum sebanding dengan jumlah penumpang menyebabkan antrian panjang di halte-halte (terutama untuk koridor 2 dan 3). Kriminalitas juga kerap terjadi pada jam-jam sibuk disaat bus penuh terisi sesak. Kekurangan yang lain adalah terhambatnya perjalanan bus pada jam-jam tertentu karena beberapa titik di jalur koridor 2-8 karena sering dimasuki oleh kendaraan pribadi. Serta karena sering dimasuki (secara tiba-tiba) oleh pejalan kaki dan kendaraan pribadi, maka di beberapa titik di Koridor 2 dan 3 secara berkala terjadi kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dan pejalan kaki/kendaraan pribadi. Kurangnya jumlah SPBBG membuat headway di sejumlah koridor menjadi lama, karena letak SPBBG yang jauh dan kadang terjadi masalah di suatu SPBBG. (www.wikipedia.org.,2012)
            The Maxx City Bus di Almere Belanda memiliki beberapa keunggulan yaitu tersedia di semua tempat di dalam kota, juga terhubung langsung dengan stasiun kereta inter-regional sehingga memudahkan orang yang baru turun dari kereta untuk menggunakan layanan bus Maxx bila ingin bepergian di dalam area lokal kota. Jumlah armada bus ini sangat cukup untuk menampung semua penumpang yang ingin menggunakan jasa bus. Kedatangan bus di setiap halte juga selalu tepat waktu sehingga tidak membuat penumpang menunggu. Peta jalur dan informasi jadwal kedatangan bus tersedia di setiap halte sehingga memudahkan penumpang dalam bepergian.
Sedangkan kekurangannya yaitu halte-halte yang digunakan belum memiliki atap sehingga menyebabkan orang yang menunggu di halte kurang nyaman apalagi kalau cuacanya sedang terik ataupun hujan. Akan tetapi hal ini dapat diatasi karena bus datang tepat waktu.
Kunci sukses pengelolaan transportasi umum di Almere dan pembelajaran yang bisa diambil untuk kota Jakarta
            Setelah melihat keunggulan dan kelemahan sistem infrastruktur bus Trans Jakarta dan bus Maxx Almere terlihat bahwa kondisi infrastruktur transportasi bus Transjakarta masih kalah jauh dibandingkan bus Maxx Almere. Kekurangan-kekurangan dari pengoperasian bus Transjakarta lebih banyak daripada keunggulannya, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi Bus Maxx Almere yang mempunyai lebih banyak keunggulan daripada kekurangannya.
Kunci sukses pengelolaan transportasi umum di Belanda khususnya di kota Almere adalah adanya sistem pengelolaan yang terintegrasi. Bus-bus umum di kota tersebut dikelola oleh suatu perusahaan yang dipercaya oleh pemerintah yaitu perusahaan Connexxion yang mengelola transportasi umum di seluruh negara Belanda sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara pengelola armada yang satu dengan yang lainnya seperti di Indonesia.
Adanya pengelolaan yang terintegrasi merupakan sebuah pembelajaran penting yang bisa dipetik dari pengelolaan Bus Rapid Transit di Belanda. Pengelolaan terintegrasi yang dilakukan di Belanda adalah dengan menyatukan dan melimpahkan seluruh pengelolaan bus dalam kota pada satu perusahaan saja yaitu Connexxion. Kota Jakarta memang belum mampu menerapkan pengelolaan bus yang terintegrasi karena terkendala oleh adanya pengelola bus umum milik swasta ataupun perseorangan yang telah lama beroperasi di kota tersebut. Akan tetapi sebenarnya apabila ada penerapan kebijakan pemerintah untuk mengintegrasikan seluruh pengoperasian bus di Jakarta, pasti transportasi bus umum akan menjadi lebih baik.
Langkah yang tepat untuk memperbaiki infrastruktur transportasi umum (Bus Trans Jakarta) di Jakarta
            Walaupun terdapat berbagai macam kendala yang dapat menyulitkan perwujudan infrastruktur bus Transjakarta yang nyaman bagi masyarakat, pemerintah tentu masih bisa mengusahakan perwujudan pengintegrasian tersebut. Langkah pertama yang bisa diambil adalah dengan mengevaluasi trayek yang sering tumpang tindih dan menngintegrasikan peran pemerintah dan swasta serta mengambil alih jalur-jalur dan armada bus milik perseorangan dengan mengganti rugi kesemua moda transportasi tersebut. Agar tidak menimbulkan adanya pengangguran maka para sopir maupun kenek bus diberi kesempatan untuk menjadi sopir ataupun kondektur di bus transJakarta dengan terlebih  dahulu diberi pelatihan.
Langkah kedua adalah dengan meningkatkan biaya penggunaan kendaraan bermotor pribadi di Jakarta. Saat ini pengguna kendaraan pribadi sangat dimanjakan dan enak sekali. Bagaimana tidak, hingga saat ini pengguna kendaraan pribadi sangat biaya parkirnya sangat murah, dapat parkir dimana saja, memperoleh subsidi BBM dan bebas berkeliling kota tanpa bayar.. Langkah berani untuk meningkatkan biaya penggunaan kendaraan pribadi perlu diambil oleh pemerintah daerah Jakarta, diantaranya dengan penerapan Kebijakan Parkir Mahal Berdasarkan Zonasi, penerapan Jalan Berbayar (Electronic Road Pricing/ERP dan mencabut subsidi BBM. ( www.wikibooks.org, 2012). Pendapatan yang diperoleh dari peningkatan biaya penggunaan kendaraan bermotor pribadi dapat digunakan untuk mensubsidi angkutan umum.
Langkah ketiga adalah dengan melakukan restrukturisasi Dinas Perhubungan menjadi Dinas Transportasi dan Infrastruktur Jakarta. Sebagai penunjang penting dalam revitalisasi pelayanan angkutan umum perlu dilakukan peningkatan kapasitas institusi yang yang menangani angkutan umum itu sendiri. Restrukturisasi Dinas Perhubungan ini perlu untuk meningkatkan kinerja pengelolaan transportasi dilakukan melalui penggabungan beberapa Satuan Kerja/Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang terkait pengelolaan transportasi. Penggabungan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan pengelolaan infrastruktur transportasi yang terpadu, efektif, dan efisien serta di dalam satu koordinasi. Kemungkinan besar memang sulit untuk mewujudkan hal ini akan tetapi langkah-langkah tersebut dirasa paling efekstif untuk dapat mewujudkan pengelolaan infrastruktur transportasi di kota Jakarta yang lebih baik serta nyaman digunakan masyarakat.
PENUTUP
            Pelayanan bus Transjakarta yang masih kurang baik dalam mengakomodasi penumpang serta penanganan infrastruktur transportasi umum yang masih kurang memadai menjadikan transportasi bus Transjakarta dirasa kurang aman dan nyaman bagi masyarakat. Adanya pengintegrasian pengelolaan bus seperti di kota almere, Belanda merupakan cara terbaik dalam mengatasi berbagai macam masalah transportasi umum. Pengevaluasian trayek yang tumpang tindih, meningkatkan biaya penggunaan kendaraan bermotor pribadi serta restrukturisasi Dinas Perhubungan menjadi Dinas Transportasi dan Infrastruktur Jakarta dirasa merupakan baik untuk mewujudkan pengelolaan infrastruktur transportasi yang terpadu, efektif, dan efisien dalam satu koordinasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Transjakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Bus_Rapid_Transit
http://www.humantransit.org/2010/10/aimere-netherlands-as-bus-oriented-development.html?cid=6a00d83454714d69e20133f5701136970b
http://sosbud.kompasiana.com/2011/06/12/memimpikan-moda-transportasi-darat-yang-manusiawi/
http://metro.kompasiana.com/2012/02/14/kelebihan-dan-kekurangan-busway-sebagai-moda-transportasi-di-jakarta/
http://infopublik.kominfo.go.id/?page=news&newsid=35445
http://id.wikibooks.org/wiki/Pembenahan_Transportasi_Jakarta/Sembilan_Langkah_Untuk_Revitalisasi_Angkutan_Umum_Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar