Contoh Paper : by Ninda
BUS MAXX ALMERE,BELANDA VERSUS BUS TRANS JAKARTA, INDONESIA : BELAJAR KESUKSESAN NEGARA BELANDA DALAM MENGELOLA INFRASTRUKTUR TRANSORTASI UMUM PERKOTAAN
PENDAHULUAN
Kota Jakarta merupakan kota
megapolitan dengan penduduk lebih dari 10.000 jiwa. Hampir seluruh penduduk
kota tersebut pasti membutuhkan suatu sarana transportasi yang mampu
mengakomodasi mobilitas mereka dalam kehidupan sehari-hari. Kota Jakarta memang
sudah mempunyai angkutan umum berupa taksi, angkot dan bus kota. Akan tetapi
angkutan umum tersebut dirasa belum memberikan fasilitas yang nyaman dan aman
bagi para penggunanya. Oleh karena itu banyak yang memilih menggunakan
kendaraan pribadi karena dirasa lebih efisien dan lebih aman. Akibatnya, kemacetan
pun tak terhindarkan. Kondisi ini semakin memperparah keadaan transportasi di
Jakarta. Kegiatan transportasi menjadi tidak nyaman dan kurang efisien waktu.
Pemerintah kota pun memberikan solusi berupa pengoperasian Bus Transjakarta
yang telah mulai beroperasi sejak tahun 2004. Akan tetapi, seiring dengan
berjalannya waktu, bus ini dirasa kurang dapat mengakomodasi kepentingan para
penumpang. Bus Transjakarta yang sedianya diharapkan dapat mengurangi kemacetan
lalu lintas di Jakarta, malah dirasa semakin memperparah kemacetan di Jakarta
karena jalurnya yang mengambil alih jalur umum. Selain itu, sarana transportasi
umum tersebut dirasa kurang aman dan membahayakan pengguna jalan maupun
masyarakat karena sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang akhirnya
menimbulkan korban jiwa.
Berbeda dengan kondisi di Jakarta, kondisi
tranportasi umum di kota Almere, Belanda sudah sangat baik. Masyarakat merasa
nyaman dalam menggunakan sarana transportasi bus umum yang bernama The Maxx City Bus (bus kota Maxx).
Transportasi bus menjadi pilihan utama selain berjalan kaki dan bersepeda. Paper
ini merupakan studi perbandingan infrastruktur transportasi utamanya bus dengan
sistem Bus Rapid Transit di negara Belanda yang infrastruktur transportasinya
sudah baik dan di negara Indonesia yang infrastruktur transportasinya masih
kurang baik. Selain itu juga akan dipaparkan mengenai kunci-kunci kesuksesan
negara Belanda dalam mengelola infrastruktur Bus Rapid Transit sehingga dapat digunakan sebagai pembelajaran
dalam mewujudkan pengelolaan infrastruktur transportasi umum yang baik untuk
kota-kota di Indonesia, terutama Jakarta yang menjadi obyek kajian dalam
tulisan ini.
PEMBAHASAN
Kondisi infrastruktur Bus Trans
Jakarta
Sistem Transjakarta Busway terdiri
dari sarana dan prasarana yang memadai, sistem operasi dan pengendalian bus
yang efektif, sistem tiket yang terkomputerisasi, sistem pengamanan yang handal
dan petugas yang terlatih. Mulai dari perencanaan,
pembangunan dan pengelolaan sistem Transjakarta
disediakan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta, sementara kegiatan operasional
bus, operasional tiket dan kegiatan penunjang lainnya dilaksanakan bekerjasama
dengan pihak operator. (www.transjakarta.co.id, 2012).
Setelah
beroperasi selama 6 tahun, pada Januari 2010, menurut survey dan pantauan
Institut Studi Transportasi (Instran), pelayanan bus Transjakarta justru
semakin buruk atau berjalan mundur. Beberapa indikator menurunnya pelayanan,
yakni jarak kedatangan antar bus yang semakin lama, jalur bus tidak steril,
waktu tempuh tidak terjamin, banyak halte kotor dan dipenuhi PKL, lambannya
masalah ticketing koridor IV-VIII sehingga menyebabkan antrian calon penumpang
serta tersendatnya pasokan bahan bakar gas (www.news.okezone.com, 2010). Permasalahan-permasalahan tersebut menjadikan
penumpang merasa kurang percaya dalam menggunakan jasa bus Transjakarta. Fluktuasi
jumlah penumpang juga sering terjadi dan hal tersebut merupakan indikator
kekurangpuasan pelanggan terhadap sarana transportasi umum ini.
Kondisi Infrastruktur Bus Maxx
Almere di Belanda
Infrastrukstur bus Maxx Almere
dikelola oleh perusahaan bernama Connexxion yang merupakan perusahaan terbesar
yang mengelola transportasi umum di Belanda.Di kota Almere terdapat 10 jalur
yang digunakan untuk mengangkut penumpang. Di tiap jalur terdapat halte-halte
sebagai tempat pemberhentan bus. Halte-halte ini dirancang dengan sederhana dan
tanpa menggunakan biaya yang mahal. Di halte tersebut terdapat informasi jadwal
kedatangan dan jalur bus. Jadwal kedatangan bus di tiap halte hampir selalu
tepat waktu sehingga membuat penumpang merasa nyaman. Semua stasiun di Belanda
terkoneksi dengan halte bus,sehingga pengguna jasa kereta api tidak perlu repot
untuk menyewa taksi dengan harga mahal. Bus langsung terkoneksi dari setiap
pintu keluar stasiun menuju tempat tujuan yang diinginkan. Bus di Belanda
memiliki nomor masing-masing dengan tujuan yang berbeda setiap nomornya.
sehingga pengguna bus diharapkan sudah mengetahui nomer bus yang akan mengantar
mereka ke tempat tujuan dan tempat pemberhentian bus di halte masing-masing.
Kekurangan dan keunggulan angkutan
bus di Jakarta dan di Almere
Bus Transjakarta merupakan sebuah
realisasi daris sistem Bus Rapid Transit,
yang memiliki keunggulan yaitu cepat, nyaman, aman dan terjadwal. Bus ini
mempunyai jalur tersendiri yang berbeda dengan jalur kendaraan lain sehingga
menjamin penumpang terbebas dari kemacetan. Selain itu bus Transjakarta
memiliki halte-halte yang berfungsi sebagai tempat pemberhentian sehingga bus
ini tidak berhenti di sembarang tempat untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang.
Akan tetapi dibalik keunggulan
tersebut, transportasi ini memiliki tak sedikit kekurangaan,diantaranya kurangnya bus-bus pengumpan (feeder) yang membantu melayani
Transjakarta. Beberapa jembatan penyeberangan yang
dibangun bagi penumpang Transjakarta secara berkala mengalami kerusakan,
contohnya lantai jembatan yang berlubang serta tangga yang lantainya telah
rusak. Halte-halte yang ada belum menyediakan sarana ventilasi udara yang layak
sehingga membuat ruangan menjadi pengap ketika terdapat banyak orang yang
mengantri. Pada jam-jam sibuk, jumlah armada yang
tersedia belum sebanding dengan jumlah penumpang menyebabkan antrian panjang di
halte-halte (terutama untuk koridor 2 dan 3). Kriminalitas juga kerap terjadi
pada jam-jam sibuk disaat bus penuh terisi sesak. Kekurangan yang
lain adalah terhambatnya perjalanan bus pada jam-jam tertentu karena
beberapa titik di jalur koridor 2-8 karena sering dimasuki oleh kendaraan
pribadi. Serta karena sering dimasuki (secara tiba-tiba) oleh pejalan kaki dan
kendaraan pribadi, maka di beberapa titik di Koridor 2 dan 3 secara berkala
terjadi kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dan pejalan kaki/kendaraan
pribadi. Kurangnya jumlah SPBBG membuat headway di sejumlah koridor menjadi
lama, karena letak SPBBG yang jauh dan kadang terjadi masalah di suatu SPBBG.
(www.wikipedia.org.,2012)
The
Maxx City Bus di Almere Belanda memiliki beberapa keunggulan yaitu tersedia
di semua tempat di dalam kota, juga terhubung langsung dengan stasiun kereta
inter-regional sehingga memudahkan orang yang baru turun dari kereta untuk
menggunakan layanan bus Maxx bila ingin bepergian di dalam area lokal kota.
Jumlah armada bus ini sangat cukup untuk menampung semua penumpang yang ingin
menggunakan jasa bus. Kedatangan bus di setiap halte juga selalu tepat waktu
sehingga tidak membuat penumpang menunggu. Peta jalur dan informasi jadwal
kedatangan bus tersedia di setiap halte sehingga memudahkan penumpang dalam
bepergian.
Sedangkan
kekurangannya yaitu halte-halte yang digunakan belum memiliki atap sehingga
menyebabkan orang yang menunggu di halte kurang nyaman apalagi kalau cuacanya
sedang terik ataupun hujan. Akan tetapi hal ini dapat diatasi karena bus datang
tepat waktu.
Kunci sukses pengelolaan
transportasi umum di Almere dan pembelajaran yang bisa diambil untuk kota
Jakarta
Setelah melihat keunggulan dan kelemahan
sistem infrastruktur bus Trans Jakarta dan bus Maxx Almere terlihat bahwa
kondisi infrastruktur transportasi bus Transjakarta masih kalah jauh
dibandingkan bus Maxx Almere. Kekurangan-kekurangan dari pengoperasian bus
Transjakarta lebih banyak daripada keunggulannya, hal ini berbanding terbalik
dengan kondisi Bus Maxx Almere yang mempunyai lebih banyak keunggulan daripada
kekurangannya.
Kunci
sukses pengelolaan transportasi umum di Belanda khususnya di kota Almere adalah
adanya sistem pengelolaan yang terintegrasi. Bus-bus umum di kota tersebut
dikelola oleh suatu perusahaan yang dipercaya oleh pemerintah yaitu perusahaan
Connexxion yang mengelola transportasi umum di seluruh negara Belanda sehingga
tidak terjadi tumpang tindih antara pengelola armada yang satu dengan yang
lainnya seperti di Indonesia.
Adanya
pengelolaan yang terintegrasi merupakan sebuah pembelajaran penting yang bisa
dipetik dari pengelolaan Bus Rapid
Transit di Belanda. Pengelolaan terintegrasi yang dilakukan di Belanda
adalah dengan menyatukan dan melimpahkan seluruh pengelolaan bus dalam kota
pada satu perusahaan saja yaitu Connexxion. Kota Jakarta memang belum mampu menerapkan
pengelolaan bus yang terintegrasi karena terkendala oleh adanya pengelola bus
umum milik swasta ataupun perseorangan yang telah lama beroperasi di kota
tersebut. Akan tetapi sebenarnya apabila ada penerapan kebijakan pemerintah
untuk mengintegrasikan seluruh pengoperasian bus di Jakarta, pasti transportasi
bus umum akan menjadi lebih baik.
Langkah yang tepat untuk
memperbaiki infrastruktur transportasi umum (Bus Trans Jakarta) di Jakarta
Walaupun terdapat berbagai macam
kendala yang dapat menyulitkan perwujudan infrastruktur bus Transjakarta yang
nyaman bagi masyarakat, pemerintah tentu masih bisa mengusahakan perwujudan
pengintegrasian tersebut. Langkah pertama yang bisa diambil adalah dengan mengevaluasi
trayek yang sering tumpang tindih dan menngintegrasikan peran pemerintah dan
swasta serta mengambil alih jalur-jalur dan armada bus milik perseorangan dengan
mengganti rugi kesemua moda transportasi tersebut. Agar tidak menimbulkan
adanya pengangguran maka para sopir maupun kenek bus diberi kesempatan untuk
menjadi sopir ataupun kondektur di bus transJakarta dengan terlebih dahulu diberi pelatihan.
Langkah
kedua adalah dengan meningkatkan biaya penggunaan kendaraan bermotor pribadi di
Jakarta. Saat ini pengguna kendaraan pribadi sangat dimanjakan dan enak sekali.
Bagaimana tidak, hingga saat ini pengguna kendaraan pribadi sangat biaya
parkirnya sangat murah, dapat parkir dimana saja, memperoleh subsidi BBM dan
bebas berkeliling kota tanpa bayar.. Langkah berani untuk meningkatkan biaya
penggunaan kendaraan pribadi perlu diambil oleh pemerintah daerah Jakarta,
diantaranya dengan penerapan Kebijakan Parkir Mahal Berdasarkan Zonasi,
penerapan Jalan Berbayar (Electronic Road Pricing/ERP dan mencabut subsidi BBM.
( www.wikibooks.org, 2012). Pendapatan yang
diperoleh dari peningkatan biaya penggunaan kendaraan bermotor pribadi dapat
digunakan untuk mensubsidi angkutan umum.
Langkah
ketiga adalah dengan melakukan restrukturisasi Dinas Perhubungan menjadi Dinas
Transportasi dan Infrastruktur Jakarta. Sebagai penunjang penting dalam
revitalisasi pelayanan angkutan umum perlu dilakukan peningkatan kapasitas
institusi yang yang menangani angkutan umum itu sendiri. Restrukturisasi Dinas
Perhubungan ini perlu untuk meningkatkan kinerja pengelolaan transportasi
dilakukan melalui penggabungan beberapa Satuan Kerja/Unit Kerja di lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang terkait pengelolaan transportasi.
Penggabungan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan pengelolaan infrastruktur transportasi
yang terpadu, efektif, dan efisien serta di dalam satu koordinasi. Kemungkinan
besar memang sulit untuk mewujudkan hal ini akan tetapi langkah-langkah
tersebut dirasa paling efekstif untuk dapat mewujudkan pengelolaan
infrastruktur transportasi di kota Jakarta yang lebih baik serta nyaman
digunakan masyarakat.
PENUTUP
Pelayanan bus Transjakarta yang
masih kurang baik dalam mengakomodasi penumpang serta penanganan infrastruktur
transportasi umum yang masih kurang memadai menjadikan transportasi bus Transjakarta
dirasa kurang aman dan nyaman bagi masyarakat. Adanya pengintegrasian
pengelolaan bus seperti di kota almere, Belanda merupakan cara terbaik dalam
mengatasi berbagai macam masalah transportasi umum. Pengevaluasian trayek yang
tumpang tindih, meningkatkan biaya penggunaan kendaraan bermotor pribadi serta
restrukturisasi Dinas Perhubungan menjadi Dinas Transportasi dan Infrastruktur
Jakarta dirasa merupakan baik untuk mewujudkan pengelolaan infrastruktur
transportasi yang terpadu, efektif, dan efisien dalam satu koordinasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Transjakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Bus_Rapid_Transit
http://www.humantransit.org/2010/10/aimere-netherlands-as-bus-oriented-development.html?cid=6a00d83454714d69e20133f5701136970b
http://sosbud.kompasiana.com/2011/06/12/memimpikan-moda-transportasi-darat-yang-manusiawi/
http://metro.kompasiana.com/2012/02/14/kelebihan-dan-kekurangan-busway-sebagai-moda-transportasi-di-jakarta/
http://infopublik.kominfo.go.id/?page=news&newsid=35445
http://id.wikibooks.org/wiki/Pembenahan_Transportasi_Jakarta/Sembilan_Langkah_Untuk_Revitalisasi_Angkutan_Umum_Jakarta